Minggu, 13 Maret 2011

10 Tsunami Yang Sangat Mematikan

Tsunami ternyata sudah pernah terjadi sekitar delapan ribu tahun yang lalu dimana sebuah gunung berapi meletus dan menyebabkan salju longsor di Sisilia dan terjun bebas ke laut. Akibatnya, gelombang berkecepatan 200 mil per jam itu memicu tsunami penghancur yang menyebar di seluruh laut Mediterania. Tsunami yang satu ini tidak ada dalam catatan sejarah. Adanya hanya pada catatan teologis. Menurut para ilmuwan, tsunami yang terjadi saat tersebut lebih tinggi dari gedung tingkat 10.

Dalam sejarah, inilah 10 tsunami yang paling merusak dan parah di dunia.

1. Pada tanggal 1 November 1755, gempa bumi kolosal menghancurkan Lisbon, Portugal dan pegunungan di Eropa dan orang-orang menyelamatkan diri dari gempa bumi dengan menggunakan perahu. Akan tetapi Tsunami akhirnya menyusul gempa bumi dan peristiwa mengerikan yang terjadi secara bersamaan tersebut telah memakan korban lebih dari 60 ribu orang!

2. Pada tanggal 27 Agustus 1883 terjadi letusan gunung berapi Krakatau yang memicu terjadinya tsunami. Tsunami ini menenggelamkan 36 ribu orang Indonesia yang berada di pulau Jawa bagian barat dan Sumatera bagian Utara. Kekuatan gelombang mendorong 600 ton blok terumbu karang menuju tepi pantai.

3. Pada tanggal 15 Juni 1896 terjadi gempa bumi yang menyapu pantai timur Jepang dan menyebabkan gelombang setinggi 30 meter. Gempa bumi dashyat memang kerap menimbulkan gelombang tinggi tsunami. Kali ini tsunami tersebut memakan korban sekitar 27 ribu orang.

4. Pada tanggal 1 April 1946 terjadi satu lagi tsunami April Fool yang dipicu oleh sebuah gempa yang terjadi di Alaska dan memakan korban 159 orang. Kebanyakan korban adalah berada di Hawaii.

5. Pada tanggal 9 Juli 1958 terjadi tsunami terbesar yang pernah dicatat dalam sejarah oleh masa modern. Gempa di Teluk Lituya Alaska yang disebabkan oleh tanah longsor yang awalnya dipicu oleh gempa bumi berskala 8,3 skala richter. Gelombang sangat tinggi. Herannya tsunami terbesar dalam sejarah ini justru ditak banyak mengambil korban ataupun menyebabkan kerusakan. Menurut para ilmuwan, hal ini karena kondisi geologinya unik sehingga tsunami tidak menyebabkan banyak kerusakan. Tsunami ini hanya menenggelamkan satu perahu dan memakan korban dua orang pelaut.

6. Pada tanggal 22 Mei 1960 terjadi salah satu gempa besar yang tercatat manusia terjadi di Chile sebesar 8,6 skala richter. Gempa ini menciptakan tsunami yang menyerang pantai Chile dalam waktu kurang dari 15 menit. Gelombang setinggi 25 meter memakan korban 1500 orang di Chile dan Hawaii.

7. Pada tanggal 27 Maret 1964 terjadi tsunami yang dikenal dengan nama gempa bumi Good Friday Alaska yang mempunyai kekuatan sekitar 8,4 skala richter. Gempa ini menyebabkan tsunami yang menggulung dengan kecepatan 400 mil per jam di Valdez Inlet dengan ketinggian 67 meter dan memakan korban lebih dari 120 orang. Sepuluh orang yang menjadi korban di kota Crescent, California Utara sempat menyaksikan gelombang setinggi 6,3 meter.

8. Pada tanggal 23 Agustus 1976 terjadi tsunami di barat daya Filipina memakan korban 8 ribu orang.

9. Pada tanggal 17 Juli 1998 terjadi tsunami di Papua Nugini yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 7,1 skala richter dan memakan korban 2200 orang dalam waktu yang sangat cepat.

10. Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi tsunami di Indonesia yang disebabkan oleh gempa kolosal dengan kekuatan 9,1 dan 9,3 skala richter. Tsunami dan gempa ini mungkin menjadi salah satu tsunami yang memakan korban paling banyak di dunia yaitu 230 ribu jiwa, sebagian besar karena tsunami. Tsunami ini banyak memkan korban karena kejadiannya bertepatan dengan libur panjang Natal dan tahun baru sehingga banyak orang-orang yang berliburan di pinggir pantai. Sebuah kejadian yang sangat mengerikan dan tersimpan terus di ingatan kita. Gempa tersebut dikenal dengan nama gempa Sumatera-Andaman dan tsunami yang terjadi kemudian dinamai dengan nama tsunami lautan Hindia. Gelombang tsunami ini menimpa bukan hanya di Indonesia, tetapi di banyak belahan dunia lain, sampai sejauh Nova Scotia dan Peru.

Tsunami memang lah sangat mengerikan akan tetapi masih banyak saja rumah yang dibangun di sekitar pantai. Sebenarnya disarankan untuk membangun rumah agak jauh dari pantai sehingga apabila terjadi tsunami maka masih mempunyai waktu untuk menyelamatkan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar